A. Judul
Praktikum : Termoregulasi
B. Tanggal Praktikum : 29
Oktober 2019
C. Tujuan
Praktikum :
1. Mempelajari perubahan aktifitas jantung Daphnia sp dalam berbagai temperatur
lingkungan
2. Menentukan koefisien aktifitas (Q10)
D. Analisis Pembahasan
Thermoregulasi
adalah proses pengaturan suhu tubuh. Panas tubuh adalah merupakan hasil akhir
dari proses oksidasi didalam tubuh. Pada waktu istirahat, semua energy yang
didapat dari oksidasi diubah menjadi panas. Seperti diketahui bahwa semua
proses biologis akan berlangsung dengan baik bila suhu tubuh dipertahankan
sesuai dengan kebutuhan pada proses biologis tersebut. Pada suhu 0oC, proses
biologis itu akan terhambat bahkan bias berhenti sama sekali. Bila suhu tubuh
naik, maka proses oksidasi akan naik sampai mencapai keadaan maksimum pada suhu
optimal (Sumanto.1996:126).
Berdasarkan
kemampuannya untuk mempertahankan suhu tubuh, hewan dapat diklasifikasikan
menjadi dua yaitu poikiloterm dan homeoterm. Hewan poikiloterm yaitu hewan yang
suhu tubuhnya selalu berubah seiring dengan berubahnya suhu lingkungan.
Sementara, hewan homeoterm yaitu hewan yang suhu tubuhnya selalu konstan/ tidak
berubah sekalipun suhu lingkungannya sangat berubah (Isnaeni.2006:209-210).
Menurut Pennak
(1989), klasifikasi
Daphnia magna adalah sebagai
berikut: Kingdom : Animalia,
Filum : Arthropoda,
Subfilum : Crustacea,
Kelas :
Branchiopoda,
Ordo : Cladocera,
Famili : Daphnidae,
Genus : Daphnia,
Spesies : Daphnia sp
Morfologi
Pembagian
segmen tubuh Daphnia hampir tidak terlihat. Kepala menyatu, dengan bentuk
membungkuk ke arah tubuh bagian bawah terlihat dengan jelas melalui lekukan
yang jelas. Pada beberapa spesies sebagian besar anggota tubuh tertutup oleh
carapace, dengan enam pasang kaki semu yang berada pada rongga perut. Bagian tubuh
yang paling terlihat adalah mata, antenna dan sepasang seta. Pada beberapa
jenis Daphnia, bagian carapace nya tembus cahaya dan tampak dengan jelas
melalui mikroskop bagian dalam tubuhnya.
Daphnia
sp adalah : udang – udangan renik yang hidup di air tawar khususnya kolam atau
danau, serta dapat hidup di daerah tropis dan subtropis. Kehidupan daphnia sp
di pengaruhi oleh beberapa faktor ekologi perairan yaitu : PH = 6,6 – 7,4 C,
dan SUHU = 22 -31 C (Kasra, 2009: Html). Namun pada sumber yang sama dikatakan
bahwa Daphnia hidup pada selang suhu 18-24°C Selang suhu ini merupakan selang
suhu optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan Daphnia. Diluar selang tersebut,
Daphnia akan cenderung dorman.
Perilaku
Daphnia: Lapisan luar Daphnia mengalami molting atau ecdisis sebanyak 17 kali,
Daphnia mengambil makanan dengan cara menyaring ” filter feeding ”, dengan
melalui gerakan kaki yang menghasilkan arus air dan memudahkan dalam
pengambilan makanan (Kasra, 2009: Html). Aktifitas denyut jantung Daphnia
dipengaruhi oleh suhu, aktifitas, cahaya, ukuran, umur, obat-obatan (Muslikhin,
2007)
Daur
hidup Daphnia adalah sebagai berikut:
1.
Telur: Telur yang dihasilkan di tampung di dalam kantong telur yang berada di
atas punggung.
2.
Anak: Pertambahan ukuran terjadi sesaat telur menetas dalam ruang pengeraman.
Setelah dua kali instar pertama anak daphnia mirip daphnia dewasa dilepas
diruang pengeraman. Jumlah instar hanya 2-5 kali, tetapi tingkat pertumbuhan
tertinggi terjadi pada stadium anak.
3.
Remaja: Instar tunggal antara instar anak terakhir dan instar dewasa pertama.
Pada periode ini telur pertama mencapai perkembangan penuh didalam ovarium.
Setelah daphnia ganti kulit pada akhir instar remaja menjadi instar dewasa
pertama.
4.
Dewasa: Priode waktu 4 hari, dengan umur yang dapat di capai 12 hari, setiap
1-2 hari beranak sebanyak 29 ekor. Jadi selama hidup cuma bisa beranak 7 kali,
jumlah keturunan yang dihasilkan 200 ekor daphnia sp (Kesra, 2009: Html).
Pada
akhir instar daphnia sp. Dewasa terdapat peristiwa berurutan yang berlangsung
cepat biasanya terjadi dalam beberapa menit – jam, yaitu:
1.
Lepasnya / keluarnaya anak dari ruang pengeraman, 2. Ganti kulit ( molting ), 3.
Pertambahan ukuran,4. Lepasnya sekelompok telur baru keruang pengeraman (Kesra,
2009: Html).
Respirasi pada Daphnia: Daphnia
mempunyai jantung dibagian anterodorsal dengan struktur globular kecil yang
kecepatan denyut jantungnya dipengaruhi oleh suhu. Sehingga suhu tubuh yang
semakin tinggi akan mengakibatkan molekul-molekul memiliki energi kinetik yang
semakin tinggi, oleh karena energi kinetik semakin besar dan kemungkinan
terjadi tumbukan antara molekul yang satu dengan yang lain semakin besar, hal
ini akan berakibat pada proses meningkatnya frekuensi denyut jantung. Selain
itu kenaikan suhu juga berpengaruh pada metabolisme Daphnia sp. Yakni semakin
tinggi suhu maka metabolisme akan seakin meningkat, sehingga dapat meningkatkan
detak jantung.
Mekanisme reproduksi Daphnia adalah
dengan cara parthenogenesis. Satu atau lebih individu muda dirawat dengan
menempel pada tubuh induk. Daphnia yang baru menetas harus melakukan pergantian
kulit (molting) beberapa kali sebelum tumbuh jadi dewasa sekitar satu pekan
setelah menetas. Siklus hidup Daphnia sp. yaitu telur, anak, remaja dan dewasa.
Pertambahan ukuran terjadi sesaat setelah telur menetas di dalam ruang
pengeraman. Daphnia sp. dewasa berukuran 2,5 mm, anak pertama sebesar 0,8 mm
dihasilkan secara parthenogenesis. Daphnia sp. mulai menghasilkan anak pertama
kali pada umur 4-6 hari. Adapun umur yang dapat dicapainya 12 hari. Setiap satu
atau dua hari sekali, Daphnia sp. akan beranak 29 ekor, individu yang baru
menetas sudah sama secara anatomi dengan individu dewasa. Proses reproduksi ini
akan berlanjut jika kondisi lingkungannya mendukung pertumbuhan. Jika kondisi
tidak ideal baru akan dihasilkan individu jantan agar terjadi reproduksi
seksual (Waterman, 1960).
Daphnia
jantan lebih kecil ukurannya dibandingkan yang betina. Pada individu jantan
terdapat organ tambahan pada bagian abdominal untuk memeluk betina dari
belakang dan membuka carapacae betina, kemudian spermateka masuk dan membuahi
sel telur. Telur yang telah dibuahi kemudian akan dilindungi lapisan yang
bernama ephipium untuk mencegah dari ancaman lingkungan sampai kondisi ideal
untuk menetas (Anwar, 2003: Html).
a.
Tabel hasil pengamatan I
b. Tabel hasil pengamatan II
Grafik
Dari
grafik interaksi denyut jantung terhadap interval suhu pada hasil praktikum,
terdapat ketidak sesuaian dengan landasan teori, dimana seharusnya respon
denyut jantung Daphnia mengalami peningkatan frekuensi denyut jantung dari suhu
lingkungan rendah menuju ke suhu lingkungan tinggi. Respon denyut jantung
Daphnia yang demikian terjadi karena Daphnia merupakan hewan poikiloterm dapat
juga disebut ektoterm karena suhu tubuhnya ditentukan dan dipengaruhi oleh suhu
lingkungan eksternal yaitu jika suhu lingkungan berubah maka suhu tubuh pada
daphnia juga berubah seiring dengan suhu lingkungan, hal ini dipergunakan
daphnia untuk menyesuaikan diri agar metabolism dalam tubuh tetap berjalan dan
dapat bertahan hidup (Muslikhin, 2007).
Dengan
meningkatnya denyut jantung mengindikasikan bahwa konsumsi oksigen juga semakin
meningkat sehubungan dengan meningkatnya aktifitas metabolisme untuk
menyesuaikan dengan lingkungannya, namun pada hasil praktikum (grafik kenaikan
suhu terhadap nilai Q10) tidak sesuai. Hal tersebut dapat terjadi
karena spesies Daphnia sp yang
digunakan pada masing-masing suhu adalah spesies Daphnia sp yang berbeda, hal
tersebut memungkinkan faktor lain akan berperan, seperti aktifitas
masing-masing spesies yang berbeda, bertambah lambat setelah dalam keadaan
tenang; ukuran dan umur, dimana spesies yang lebih besar cenderung mempunyai
denyut jantung yang lebih lambat. cahaya, pada keadaan gelap denyut jantung Daphnia sp mengalami penurunan sedangkan
pada keadaan terang denyut jantung Daphnia
sp mengalami peningkatan; obat-obat, zat kimia menyebabkan aktivitas denyut
jantung Daphnia sp. menjadi tinggi atau meningkat (Muslikhin, 2007).
Daftar
Pustaka
Isnaeni,
Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan . Yogyakarta : Penerbit Kanisius
Sumanto.
1996. Fisiologi Hewan .Surakarta : UNS Press
Waterman,
T.H. 1960. The Phsyology of Crustacea Volume I. Academic Press: new york
Muslikhin. 2007. LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR.
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN: Purwokerto
Anake
kasra.blogspot.com 2009/12/10.budidayaDaphnia.htm=2
Khairilanwar.
Blogspot.com2003/11/9/LaporanPraktikumtermoregulaso.htm=5.
Sangat membantu banget ibu👍
ReplyDeleteTerima kasih sangat bermanfaat🤗
ReplyDeleteAlhamdulillah dapet lagi 😊😊❤️
ReplyDeleteAlhamdulillah nambah ilmu lagi😊
ReplyDeletePusing buu
ReplyDeleteMungkin saya baru2 baca materi ini jadii saya kurang paham bu..Alhamdulillah saya skrang bisa tau😊
ReplyDeleteSyukron ibuu 🙏
Dikit demi sedikit bertambah ilmu,tapi ada sedikit yang kurang paham😅
ReplyDeleteManfaat banget ilmunya
ReplyDeleteGood job
ReplyDeleteJazakillahu khayran😊
ReplyDeleteAlhamdulilah dapet ilmu lagi😊
ReplyDeleteLebih ngerti di jelaskan dari pada di baca mah hhe
ReplyDeleteTrimakasihh❤
ReplyDeleteMakasih ilmu baru nya
ReplyDeleteTerimakasih ibu, sangat membantuu:)
ReplyDelete-Rsha
Makasih ibu ilmunya❤
ReplyDeleteMateri Yang Dibahas Sangat Membantu. Terimkasih;)
ReplyDeleteTerimakasih atas materinya bu
ReplyDeletewaw banyak sekaliii materi tentang kehidupan kitaa...terimakasiiyhh bu ibu sanyatt cerdik:v
ReplyDeleteMakasih Bu Telah Membuat Kita Cerdas Dan Pintar
ReplyDeleteWoww i'm is lier aliass pusing:v
ReplyDelete