Saturday, March 30, 2019

Laporan Praktikum Konsumsi Oksigen


Judul              : Konsumsi Oksigen
Tanggal          : Oktober 2015
Tujuan           :
        1.      Mengetahui laju konsumsi oksigen dari beberapa hewan serangga kecil
        2.      Membanding laju konsumsi oksigen pada serangga sejenis yan hidup di habitat alami dengan
              habitat terpolusi

Pembahasan
Dalam percobaan ini digunakan Kristal KOH yang berfungsi mengikat CO2 yang berada di dalam tabung respirometer, sehingga pergerakan yang disebabkan dari tinta eosin itu benar-benar karena adanya konsumsi O2 dari hewan yang berada didalam tabung. Adapun reaksi yang terjadi antara KOH dengan CO2 adalah sebagai berikut: KOH + CO2 → K2CO3 + H2O
            Larutan eosin berfungsi sebagai indikator oksigen yang dihirup oleh organisme (berbagai jenis serangga yang di habitat alami dan yang terpolusi) pada repirometer sederhana. Larutan eosin selama percobaan selalu bergerak mendekati botol respirometer sederhana karena organisme dalam percobaan dalam respirometer dapat menghirup udara O2 melalui pipa sederhana sehingga larutan eosin yang berwarna (indikator berwarna merah) dapat bergerak.
Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan pernapasan adalah respirometer. Respirometer adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur kecepatan pernapasan beberapa hewan kecil seperti serangga. Prinsip kerja respirometer adalah alat ini bekerja atas suatu prinsip bahwa dalam pernafasan ada oksigen yang digunakan oleh organisme ada karbondioksida yang dikeluarkan olehnya. Jika organiseme yang bernapas itu disimpan dalam ruang tertutup dan karbondioksida yang dikeluarkan oleh organisme dalam ruang tertutup itu diikat, maka penyusutan udara akan terjadi. Kecepatan penyusutan udara dalam ruang itu dapat di amati pada pipa kapiler berskala.
Adapun berbagai jenis hewan yang akan diuji coba yaitu belalang, semut, jangkrik, ulat dari masing-masing ada dua jenis hewan konsumsi oksigen, yang satu konsumsi oksigen di habitat alaminya dan yang kedua hewan yang konsumsi oksigen terpolusi.
Siapakan hewan yang akan ditimbang,Timbanglah dengan timbangan analitik. Lalu bungkuslah KOH dengan tisue dan gulung lalu masukkan ke dalam botol respirometer. Masukkan hewan yang telah ditimbang ke dalam botol respirometer kemudian tutup botol respirometer dengan pipa respirometer yang berskala. Olesi bagian sambungan botol dan pipa dengan vaselin. Fungsi dari vaselin disini adalah agar tidak terjadi pertukaran udara. Pastikan menutup sambungannya benar-benar rapat. Letakkan respirometer tadi dengan meja, dan pasangkan pada statifnya. Tetesi eosin pada ujung pipa respirometer yang terbuka Dan tempat eosin harus sejajar dengan angka nol. Apabila tidak sejajar dengan angka nol maka dalam perhitungannya nanti harus dikurangi dengan angka awal. Di angka berapa eosin diam selama waktu 5 menit. Berikut ini adalah hasil pengamatan yang diperoleh:
No
Nama Hewan
Massa (gr)
Perhitungan Skala
(5 menit/ml)
Volume Konsumsi O2 Rata-rata (5menit/ml)
Laju Konsumsi O2 (ml/ gr/ jam)
1
Belalang
0,4 gr
T0 = 0
T1 = 0,9
T2 = 0,2
T3 = 0,2

V: T1+ T2+ T3
3
0,43
12,9
2
Semut
0,005
T0 =  0
T1 = 0,55
T2 = 0,32
T3 = 0,18

0,35
840
3
Jangkrik
0,681
T0 = 0
T1 = 0,89
T2 = 0,55
T3 = 0,33

0,59
10,44
4
Ulat
0,046
T0 = 0
T1 = 0,40
T2 = 0,15
T3 = 0,08

0,21
54,78
5
Jangkrik Terpolusi
0,623
T0 = 0
T1 = 0,14
T2 = 0,20
T3 = 0,25

0,19
3,65
6
Belalang Terpolusi
1,06
T0 = 0
T1 = 0,3
T2 = 0,2
T3 = 0,16

0,22
2,49
7
Semut Terpolusi
0,011
T0 = 0
T1 = 0,22
T2 = 0,13
T3 = 0,09

0,15
163,63
8
Ulat Terpolusi
0,055
T0 = 0
T1 = 0,36
T2 = 0,14
T3 = 0,07

0,19
41,45

Laju metabolisme adalah jumlah total energi yang diproduksi dan dipakai oleh tubuh per satuan waktu. (Seeley;2002). Laju metabolisme berkaitan dengan respirasi karena respirasi merupakan proses ekstraksi energi dari molekul makanan yang bergantung pada adanya oksigen. (Tobin;2005). Laju metabolisme biasanya diperkirakan dengan mengukur banyaknya oksigen yang dikonsumsi makhluk hidup per satuan waktu. Hal ini memungkinkan karena oksidasi dari bahan makanan memerlukan oksigen (dalam jumlah yang diketahui) untukmenghasilkan energi yang dapat diketahui jumlahnya juga. Akan tetapi laju metabolisme biasanya cukup diekspresikan dalam bentuk laju konsumsi oksigen.
Berdasarkan tabel diatas dapat dipahami dari rentang skala perhitungan waktu/5menit dalam 3 period menunjukan bahwa jenis hewan yang memliki volume dan laju paling besar secara berurutan adalah Semut -> Ulat-> Belalang-> jangkrik. Hal ini menunjukan semakin kecil dan ringan bobot tubuh maka konsumsi oksigennya akan banyak. Misalnya pada semut memiliki massa 0,005 gr; volume rata-rata/5 menit 0,35 ml/ 5 menit dan volume 840 ml/jam. Sedangkan pada jangkrik massa 0,681 gr; volume rata-rata/5 menit 0,59 ml/ 5 menit dan volume 10,44 ml/jam.
Yang kedua perbandingan satu jenis hewan yang sama, Namun jenis konsumsi kandungan udara yang dihirupnya berbeda. Misalnya pada belalang yang menghirup oksigen yang tidak tercemar (alami) ia mampu mengkonsumsi dengan kadar yang lebih banyak daripada jenis belalang yang terpolusi. Hal itu nampak pada volume rata-rata laju oksigen interval 5 menit selama 3 period untuk jenis belalang yang alami 0,43 dan yang tercemar 0,22. Lalu laju konsumsi oksigen ml/jam untuk yang alami 840ml/jam dan yang tercemar 2,49 ml/jam. Terjadi perbedaan selisih. Mengapa bisa terjadi demikian? Karena, organ untuk bernafas misalnya trakea, udar masuk dan keluar melalui lubang kerut yang disebut spirakel atau stigma yang terletak di kanan kiri tubuhnya. Dari stigma udara terus masuk ke pembuluh trakea memanjang dan sebagian ke kantung hawa halus yang masuk ke seluruh jaringan tubuh. Pada system trakea ini pengangkutan oksigen dan karbon dioksida tidak memerlukan bantuan system transportasi khususnya darah. (Cartono,2005) yang dimiliki oleh belalang kurang mampu bekerja secara aktif dan efisien saat adanya zat-zat yang berbahaya bagi tubuhnya dan karena telah masuknya zat asing itu menyebabkan kesulitan untuk mengambil oksigen lebih banyak (merasa sesak).
Sehingga pada proses tersebut dapat dipahami bahwa faktor yang mempengaruhi laju konsumsi oksigen adalah temperatur, ukuran badan dan aktivitas yang dilakukannya.sebagaimana yang dikemukakan oleh Tobin (2005). Hurkat dan Marthur (1976) menambahkan bahwa knsumsi oksigen pada tiap organisme berbeda-beda tergantung pada jenis kelamin temperatur, ukuran badan, aktivitas dan hormon. Semakin kecil hewannya akan semakin semakin cepat laju konsumsinya dan begitu pula sebaliknya semakin besar hewannya maka semakin lambat lajunya.Semakin sedikit oksigen di dalam botol respirometer maka semakin lambat lajunya

Daftar Pustaka
·         Cartono. 2005. Biologi Umum untuk Perguruan Tinggi LPTK. Bandung: Prima Press
·         Mathur P.N,and Hurkat P.C.1976.A Text Book of Animal Physiologi. Schand Co Ltd,New Delhi
·         Seeley, R.R.T.D.Stephens. P. Tate. 2003. Essentials of anatomy and Physiology
·         Tobin, A.J.2005. Asking About Life. Thomshon Brooks/Cole. Canada

22 comments:

  1. Ilmu baru dari ibu Aneu,jazakillah ibu

    ReplyDelete
  2. Tau nieh Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan,prinsip kerjanya
    Syukron ibu🙏

    ReplyDelete
  3. Tau nieh Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan penapasan,prinsip kerjanya
    Syukron ibu🙏

    ReplyDelete
  4. Massya allah ibu bermanfaat banget

    ReplyDelete
  5. Mni panjangan bu lier macana😂

    ReplyDelete

Kurikulum merdeka