Judul : Konsumsi Oksigen
Tanggal : Oktober 2015
Tujuan :
1. Mengetahui
laju konsumsi oksigen dari beberapa hewan serangga kecil
2. Membanding
laju konsumsi oksigen pada serangga sejenis yan hidup di habitat alami dengan
habitat terpolusi
Pembahasan
Dalam
percobaan ini digunakan Kristal KOH yang berfungsi mengikat CO2 yang
berada di dalam tabung respirometer, sehingga pergerakan yang disebabkan dari
tinta eosin itu benar-benar karena adanya konsumsi O2 dari hewan
yang berada didalam tabung. Adapun reaksi yang terjadi antara KOH dengan CO2 adalah sebagai
berikut: KOH + CO2 → K2CO3 + H2O
Larutan eosin berfungsi sebagai indikator
oksigen yang dihirup oleh organisme (berbagai jenis serangga yang di habitat
alami dan yang terpolusi) pada repirometer sederhana. Larutan eosin selama
percobaan selalu bergerak mendekati botol respirometer sederhana karena
organisme dalam percobaan dalam respirometer dapat menghirup udara O2
melalui pipa sederhana sehingga larutan eosin yang berwarna (indikator berwarna
merah) dapat bergerak.
Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan
pernapasan adalah respirometer. Respirometer adalah alat yang dapat digunakan
untuk mengukur kecepatan pernapasan beberapa hewan kecil seperti serangga.
Prinsip kerja respirometer adalah alat ini bekerja atas suatu prinsip bahwa
dalam pernafasan ada oksigen yang digunakan oleh organisme ada karbondioksida
yang dikeluarkan olehnya. Jika organiseme yang bernapas itu disimpan dalam
ruang tertutup dan karbondioksida yang dikeluarkan oleh organisme dalam ruang
tertutup itu diikat, maka penyusutan udara akan terjadi. Kecepatan penyusutan
udara dalam ruang itu dapat di amati pada pipa kapiler berskala.
Adapun berbagai jenis hewan yang akan diuji coba yaitu
belalang, semut, jangkrik, ulat dari masing-masing ada dua jenis hewan konsumsi
oksigen, yang satu konsumsi oksigen di habitat alaminya dan yang kedua hewan
yang konsumsi oksigen terpolusi.
Siapakan
hewan yang akan ditimbang,Timbanglah dengan timbangan analitik. Lalu bungkuslah
KOH dengan tisue dan gulung lalu masukkan ke dalam botol respirometer. Masukkan
hewan yang telah ditimbang ke dalam botol respirometer kemudian tutup botol
respirometer dengan pipa respirometer yang berskala. Olesi bagian sambungan
botol dan pipa dengan vaselin. Fungsi dari vaselin disini adalah agar tidak
terjadi pertukaran udara. Pastikan menutup sambungannya benar-benar rapat.
Letakkan respirometer tadi dengan meja, dan pasangkan pada statifnya. Tetesi eosin pada ujung pipa respirometer yang terbuka Dan
tempat eosin harus sejajar dengan angka nol. Apabila tidak sejajar dengan angka
nol maka dalam perhitungannya nanti harus dikurangi dengan angka awal. Di angka
berapa eosin diam selama waktu 5 menit. Berikut ini adalah hasil pengamatan yang diperoleh:
No
|
Nama Hewan
|
Massa (gr)
|
Perhitungan Skala
(5 menit/ml)
|
Volume Konsumsi O2 Rata-rata
(5menit/ml)
|
Laju Konsumsi O2 (ml/
gr/ jam)
|
1
|
Belalang
|
0,4 gr
|
T0 = 0
T1 = 0,9
T2 = 0,2
T3 = 0,2
|
V:
T1+ T2+ T3
3
0,43
|
12,9
|
2
|
Semut
|
0,005
|
T0 = 0
T1 = 0,55
T2 = 0,32
T3 = 0,18
|
0,35
|
840
|
3
|
Jangkrik
|
0,681
|
T0 = 0
T1 = 0,89
T2 = 0,55
T3 = 0,33
|
0,59
|
10,44
|
4
|
Ulat
|
0,046
|
T0 = 0
T1 = 0,40
T2 = 0,15
T3 = 0,08
|
0,21
|
54,78
|
5
|
Jangkrik Terpolusi
|
0,623
|
T0 = 0
T1 = 0,14
T2 = 0,20
T3 = 0,25
|
0,19
|
3,65
|
6
|
Belalang Terpolusi
|
1,06
|
T0 = 0
T1 = 0,3
T2 = 0,2
T3 = 0,16
|
0,22
|
2,49
|
7
|
Semut Terpolusi
|
0,011
|
T0 = 0
T1 = 0,22
T2 = 0,13
T3 = 0,09
|
0,15
|
163,63
|
8
|
Ulat Terpolusi
|
0,055
|
T0 = 0
T1 = 0,36
T2 = 0,14
T3 = 0,07
|
0,19
|
41,45
|
Laju metabolisme adalah jumlah total energi yang diproduksi dan
dipakai oleh tubuh per satuan waktu. (Seeley;2002). Laju metabolisme berkaitan
dengan respirasi karena respirasi merupakan proses ekstraksi energi dari
molekul makanan yang bergantung pada adanya oksigen. (Tobin;2005). Laju
metabolisme biasanya diperkirakan dengan mengukur banyaknya oksigen yang
dikonsumsi makhluk hidup per satuan waktu. Hal ini memungkinkan karena oksidasi
dari bahan makanan memerlukan oksigen (dalam jumlah yang diketahui)
untukmenghasilkan energi yang dapat diketahui jumlahnya juga. Akan tetapi laju
metabolisme biasanya cukup diekspresikan dalam bentuk laju konsumsi oksigen.
Berdasarkan tabel diatas dapat dipahami dari rentang skala
perhitungan waktu/5menit dalam 3 period menunjukan bahwa jenis hewan yang
memliki volume dan laju paling besar secara berurutan adalah Semut ->
Ulat-> Belalang-> jangkrik. Hal ini menunjukan semakin kecil dan ringan
bobot tubuh maka konsumsi oksigennya akan banyak. Misalnya pada semut memiliki
massa 0,005 gr; volume rata-rata/5 menit 0,35 ml/ 5 menit dan volume 840
ml/jam. Sedangkan pada jangkrik massa 0,681 gr; volume rata-rata/5 menit 0,59
ml/ 5 menit dan volume 10,44 ml/jam.
Yang kedua perbandingan satu jenis hewan yang sama, Namun jenis
konsumsi kandungan udara yang dihirupnya berbeda. Misalnya pada belalang yang
menghirup oksigen yang tidak tercemar (alami) ia mampu mengkonsumsi dengan
kadar yang lebih banyak daripada jenis belalang yang terpolusi. Hal itu nampak
pada volume rata-rata laju oksigen interval 5 menit selama 3 period untuk jenis
belalang yang alami 0,43 dan yang tercemar 0,22. Lalu laju konsumsi oksigen
ml/jam untuk yang alami 840ml/jam dan yang tercemar 2,49 ml/jam. Terjadi
perbedaan selisih. Mengapa bisa terjadi demikian? Karena, organ untuk bernafas
misalnya trakea, udar masuk
dan keluar melalui lubang kerut yang disebut spirakel atau stigma yang terletak
di kanan kiri tubuhnya. Dari stigma udara terus masuk ke pembuluh trakea
memanjang dan sebagian ke kantung hawa halus yang masuk ke seluruh jaringan
tubuh. Pada system trakea ini pengangkutan oksigen dan karbon dioksida tidak
memerlukan bantuan system transportasi khususnya darah. (Cartono,2005) yang dimiliki oleh belalang kurang mampu bekerja secara
aktif dan efisien saat adanya zat-zat yang berbahaya bagi tubuhnya dan karena
telah masuknya zat asing itu menyebabkan kesulitan untuk mengambil oksigen
lebih banyak (merasa sesak).
Sehingga pada proses tersebut dapat dipahami bahwa faktor yang
mempengaruhi laju konsumsi oksigen adalah temperatur, ukuran badan dan
aktivitas yang dilakukannya.sebagaimana yang dikemukakan oleh Tobin (2005).
Hurkat dan Marthur (1976) menambahkan bahwa knsumsi oksigen pada tiap organisme
berbeda-beda tergantung pada jenis kelamin temperatur, ukuran badan, aktivitas
dan hormon. Semakin kecil hewannya akan semakin semakin cepat laju konsumsinya
dan begitu pula sebaliknya semakin besar hewannya maka semakin lambat
lajunya.Semakin sedikit oksigen di dalam botol respirometer maka semakin lambat
lajunya
Daftar
Pustaka
·
Cartono. 2005. Biologi Umum untuk
Perguruan Tinggi LPTK. Bandung: Prima Press
·
Mathur P.N,and Hurkat P.C.1976.A Text Book
of Animal Physiologi. Schand Co Ltd,New Delhi
·
Seeley, R.R.T.D.Stephens. P. Tate. 2003.
Essentials of anatomy and Physiology
·
Tobin, A.J.2005. Asking About Life.
Thomshon Brooks/Cole. Canada
Mantul👍
ReplyDeleteGood job👍
ReplyDeleteSyukran ibu, bnyk ilmu....
ReplyDeleteIlmu baru dari ibu Aneu,jazakillah ibu
ReplyDeleteNice:D
ReplyDeleteJazakillah ibu😊
ReplyDeleteGood job
ReplyDelete👍
ReplyDeleteTau nieh Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan,prinsip kerjanya
ReplyDeleteSyukron ibu🙏
Tau nieh Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan penapasan,prinsip kerjanya
ReplyDeleteSyukron ibu🙏
Good job👍
ReplyDeleteJazakillah Bu🙏
DeleteMassya allah ibu bermanfaat banget
ReplyDeleteJazakillah😄😃
ReplyDeleteTerimakasih sangat membantu
ReplyDeleteBermanfaat ilmunya
ReplyDelete-Rsha
Kntos apal😅
ReplyDeleteSangat membantu sekali👍
ReplyDeletePanjang amatt😂
ReplyDeleteSngat Mmbantu
ReplyDeleteIlmuu nyaa bermanfaan bangett
ReplyDeleteMni panjangan bu lier macana😂
ReplyDelete